Skip to main content

Kerjaan Zaman Now!

Sumber: Google Picture


Gaji per bulan, jaminan hari tua, tunjangan ini-itu, menjadi alasan sebagian besar orang untuk memilih pekerjaan yang "pasti-pasti" saja. Bekerja di instansi pemerintahan, perusahaan BUMN atau perusahaan swasta adalah motivasi terbesar bagi sebagian siswa atau mahasiswa menjelang masa kelulusannya.

Pilihan pekerjaan menjadi terbatas, persaingan tentu akan semakin ketat, mengingat jumlah angkatan kerja dan lowongan pekerjaan selisihnya masih tidak sebanding.

Hal tersebut harus segera disadari dan diatasi, apalagi di tahun 2020-2030 Indonesia dikabarkan akan mendapatkan bonus demografi. Bonus Demografi adalah keadaan dimana terjadi ledakan jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun). Itu artinya akan terjadi persaingan yang sengit antar angkatan kerja, belum lagi ditambah variabel Tenaga Kerja Asing (TKA) yang masuk lewat program (Masyrakat Ekonomi ASEAN) MEA atau kerjasama multilateral lainnya.

Sebagai tenaga pengajar di sekolah saya berupaya terus mengingatkan tantangan tersebut kepada para siswa agar tidak kaget, begitu mereka lulus meninggalkan sekolah, dan akan menyandang status sebagai pencari kerja,

"Apa yang harus mereka segera lakukan?". Ini adalah pertanyaan mendasar yang harus segera dicari jawabannya.



Sumber: Google Picture

Salah satu jawabannya adalah membuka cakrawala mereka. Saya mencoba menjelaskan kepada mereka, bahwa sekarang mereka hidup di era digital dan era serba praktis. Ini yang harus segera dicari peluangnya untuk survive mengahadapi situasi yang sudah dijelaskan sebelumnya.Segera!

Di era digital, mereka harus up to date menanggapi teknologi maupun informasi yang terbarukan. Mereka dituntut untuk bisa masuk ke setiap komunitas digital  yang kekinian (facebook, youtube, instagram, maupun aplikasi chatting lainnya seperti Line, WA, dll.). Mereka harus bisa memanfaatkan komunitas tersebut, memandangnya sebagai peluang untuk mendapatkan pekerjaan, tentunya yang bisa mengahasilkan pendapatan.

Di era serba praktis, mereka harus jeli, membaca pasar, mengira-ngira apa saja kebutuhan yang  orang-orang yang inginkan seperti "terima beres", serba cepat, dan tentunya serba praktis.

Saya mengambil contoh aplikasi Go-Jek terlahir dari kedua situasi tersebut.

Kerjaan zaman now adalah usaha untuk mendapatkan penghasilan dimana pekerjanya tidak perlu duduk di kantor, tidak perlu menunggu uang gaji bulanan, serba online, tidak kaku oleh jam kerja, dan masih banyak lagi ciri-cirinya.

Saya mencoba mengarahkan passion mereka, jika mereka senang berselancar di Instagram atau Youtube, cobalah untuk menggeser paradigma, dari yang asalnya hanya sebagai penikmat konten akun orang lain, kenapa tak dimanfaatkan oleh mereka agar orang lain menikmati konten di akun mereka.

Misal jika mereka senang Hiking, lalu memposting swafoto atau video tentang kegiatan tersebut, mulai dari persiapan, perjalanan, hingga kembali pulang, kenapa mereka tidak menambahkan deskripsi yang menarik di foto atau video tersebut, mereview perjalanan mereka, apa saja yang harus dipersiapkan sebelum memulai perjalanan, berapa biaya yang dibutuhkan untuk sampai ke destinasi, dan informasi-informasi yang bermanfaat lainnya mengenai kegiatan Hiking tersebut.


Sumber: Google Picture



Jangan lupa sertakan hashtag yang populer, agar konten yang mereka buat bisa mudah ditelusuri oleh orang lain dengan minat yang sama, ya kalau jeli, sertakan juga informasi untuk para pemula yang baru melakukan kegiatan Hiking, mereka bisa menhighlight produk yang berhubungan dengan kegiatan Hiking, misal produk sepatu dengan brand tertentu. Informasikan ke para pemula bahwa sepatu yang mereka pakai sangat direkomendasikan untuk dipakai saat Hiking, dan tentunya jangan lupa mention akun brand sepatu tersebut yang sudah terverifikasi, agar akun mereka mendapat perhatian dari perusahaan sepatu tersebut. Lakukanlah dengan konsiten! Buka kran adsense (iklan) atau endosrment (kerjasama untuk memasarkan produk).

Ya, hemat saya, itulah salah satu contoh kerjaan zaman now! Dimana hobby bisa menghasilkan pendapatan. Tentunya masih banyak contoh pekerjaan zaman now yang lainnya, yang jika dilakukan dengan serius tentu akan menambah pundi-pundi penghasilan mereka.

Pada akhirnya di era serba digital dan serba praktis, kita harus pandai melihat peluang pekerjaan, buang jauh-jauh asumsi bahwa pekerjaan yang sifatnya konvensional akan selalu memberikan jaminan hidup yang menjanjikan, buang juga ego gengsi kita. Sesungguhnya kita-lah yang menjamin kehidupan kita dimasa depan; kerja keras kita, inisiatif kita, ide kita, kreativitas kita, dan usaha-usaha kita lainnya akan menentukan kualitas masa depan kita. Salah satu upayanya adalah memanfaatkan pekerjaan zaman now! agar kita tidak direpotkan untuk membawa berkas-berkas lamaran pekerjaan, bisa jadi kitalah yang akan membantu Pemerintah untuk mengurangi angka pengangguran, menyeleksi lamaran pekerjaan yang numpuk di meja pekerjaan zaman now kita!.

Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan Angka dan Nilai

Hiyaaa sudah resmi liburan? hehehe Raport sudah dibagi yaa, bagaimana dengan hasilnya?memuaskan? hehehe nilai matematikanya bagaimana? ada yang mau di komplen? ^^ Terlepas dari hasil yang sudah kalian terima, angka-angka yang ada di raport itu adalah gambaran dari proses pembelajaran yang sudah kalian lewati  selama satu semester terakhir ini dude , so ikhlasin aja yaa.. hehehe Ada catatan kecil nih tentang angka-angka yang muncul di raport yang mesti kalian renungkan.  Kalian harus cerdas membedakan angka dan nilai. Bapak garis bawahi lagi yaa.. angka dan nilai ! Sifat angka itu abstrak, hah? maksudnya? kalian tau ini angka berapa >>  8? DELAPAN , iya tepat! tapi kalian tau wujud angka 8 seperti apa? hehehe . Ingat ke pelajaran IPA bagaimana karakteristik benda yang berwujud zat padat, cair, dan gas. Nah, sekarang bagaimana dengan nilai 8? nilai 8 bisa jadi makna nya ada 8 macam buah benda yang berwujud zat padat/ cair/ gas. 8 drum yang berisi 8 liter air yang be

TUGAS REMEDIAL MATEMATIKA

Ujian Akhir Semester untuk semua mata pelajaran sudah usai. Sekarang guru sedang mengolah keseluruhan nilai yang akan didokumenkan dalam bentuk rapot, kalian hanya tinggal menunggu hasilnya seperti apa, maksimalkah? Beragam perasaan setelah UAS pasti muncul untuk memprediksikan nilai yang akan kalian dapatkan, puas, setengah puas, atau tidak puas sama sekali. Tapi ingat nilai akademis bukanlah segalanya! Khusus di mata pelajaran matematika, pengolahan nilai sudah hampir selesai. Nilai yang diolah diambil dari pengamatan guru dikelas selama proses pembelajaran berlangsung, nilai UTS, dan nilai UAS. Besaran persentase pengolahan nilainya yaitu 60% diambil dari nilai proses, 20% dari nilai UTS, dan 20% dari nilai UAS.  Sejujurnya ada besaran persentase yang sangat signifikan yang bisa mengangkat nilai kalian, yaitu nilai kasih sayang. hehehe term and condition nya berlaku yaa..  Hasil pengolahan nilai sementara cukup menggembirakan. Hanya saja ada yang perlu disesalkan bagi beber

DREAM WALL ( Mudahnya Mewujudkan Cita-cita )

INTRO "Apapun yang kamu bayangkan, inginkan dengan sungguh-sungguh, percaya dengan sepenuh hati, dan bertindaklah dengan antusias, TIDAK MUNGKIN TIDAK TERWUJUD! " Okeh disela-sela waktu memeriksa tugas siswa yang sedang sibuk prakerin -an , tiba-tiba terlintas begitu saja terpikir untuk mendesain kelas menjadi lebih cozy (artikan saja sendiri yaa) hehehe Yang terpikir adalah bagaimana mengevaluasi hasil prakerin siswa. Maksudnya? Ya, sekedar ingin tahu sejauh mana siswa sudah meng- capture dunia kerja. Meng- capture disini maksudnya sudah berapa banyak sosok-sosok di dunia kerja yang direkam oleh otak siswa such as Boss, HRD, KaBag, KaDiv. dsb., dan seberapa kuat keinginan mereka untuk menjadi sosok-sosok yang mereka sudah rekam.,atauuuu sama sekali tidak terpikirkan oleh mereka untuk menjadi sosok-sosok yang disebutkan tadi! hehe Nah, INTRO diatas saya coba realisasikan dengan membuat "DREAM WALL"! Alat untuk menjaga mood siswa untuk konsisten me