Skip to main content

Curhat Guru Muda tentang Moratirum Kurikulum 2013

Berita tentang Kurikulum 2013 (kurikulum tiga belas disingkat kutil) akhir-akhir ini kembali ramai diperbincangkan, setelah diawal kemunculannya menghadirkan pro dan kontra, kali ini kebijakan Pak Anies Baswedan yang mengambil keputusan untuk menghentikan sementara pelaksanaan kutil (bagi sekolah yang baru melaksanakan kutil satu semester) lagi-lagi menuai beragam reaksi.

Kebetulan saya seorang guru dan mengajar di sekolah yang baru satu semester menerapkan si kutil, maka reaksi saya dalam menyikapi kebijakan Pak Mentri adalah cukup lega dan puas. Kebijakan yang sangat tepat dan berani. Well done Pak Anies!

Sejujurnya sebagai guru muda, jangankan berbicara pengaplikasian kurikulum dengan metode mengajar ini itu, menyampaikan materi tepat guna kepada siswa saja sudah menjadi sebuah prestasi tersendiri.

Semasa dulu kuliah tentu sudah diajarkan berbagai macam metode mengajar yang efektif kepada siswa, diajarkan pula merencanakan pembelajaran dikelas, namun kenyataannya lain teori lain kenyataan dilapangan.

Beban kerja guru dalam hal administrasi mengajar yang melekat pada si kutil setidaknya mengganggu fokus utama pengajaran yaitu transfer ilmu antara guru dan siswa.

Skenario pengajaran yang terdokumentasikan dalam bentuk RPP "sistematis" bagai buah simalakama. Berapa persenkah RPP "sistematis" yang telah dibuat berlembar-lembar itu dapat diaplikasikan secara utuh dikelas?

Saya tidak akan pernah mengusulkan RPP untuk dihilangkan. RPP penting! Karena tanpa perencanaan yang jelas proses pengajaran tidak akan mencapai target kompentensi dasar yang seharusnya siswa  capai.

Hemat saya, sistematika penyusunan RPP dibuat singkat dan jelas. RPP yang tidak kaku membatasi ruang guru untuk mengeksplore kemampuan siswanya. RPP yang dibuat maksimal hanya dua-tiga lembar saja.

Mudah-mudahan ada juga evaluasi untuk perangkat-perangkat mengajar guru.

Tapi setidaknya satu semester kedepan saya tidak akan lagi berhadapan dengan RPP yang berbelas-belas lembar itu. hehehe

Menjadi guru itu adalah pilihan, pilihan hidup. Pilihan tepat yang akan terasa kelak jika kita telah meninggal dunia, ketika nanti kita di surga melihat siswa-siswi kita menjadi orang-orang hebat yang akan bermanfaat untuk semesta raya ini.

Semoga kita diberi kekuatan untuk memilih jalan hidup menjadi guru yang sempurna bagi anak didik kita. Aamiin :)

Comments

  1. paragraf kedua terakhir itu, karena memang sesungguhnya sebaik-baik sebuah profesi adalah sekaligus beribadah

    ReplyDelete
  2. setuju.. itu nilai plusnya guru.. nya peuperiheun beunghar didunia.. beunghar oge diakhirat ntar pa fau.. aamiin

    ReplyDelete

Post a Comment

Selamat datang di blog handrizakk.blogspot.com, Mari berbagi dengan tulisan. Sahabat bisa temukan saya di f: Handri Zakki Pratama | t: @handrizakk

Popular posts from this blog

Perbedaan Angka dan Nilai

Hiyaaa sudah resmi liburan? hehehe Raport sudah dibagi yaa, bagaimana dengan hasilnya?memuaskan? hehehe nilai matematikanya bagaimana? ada yang mau di komplen? ^^ Terlepas dari hasil yang sudah kalian terima, angka-angka yang ada di raport itu adalah gambaran dari proses pembelajaran yang sudah kalian lewati  selama satu semester terakhir ini dude , so ikhlasin aja yaa.. hehehe Ada catatan kecil nih tentang angka-angka yang muncul di raport yang mesti kalian renungkan.  Kalian harus cerdas membedakan angka dan nilai. Bapak garis bawahi lagi yaa.. angka dan nilai ! Sifat angka itu abstrak, hah? maksudnya? kalian tau ini angka berapa >>  8? DELAPAN , iya tepat! tapi kalian tau wujud angka 8 seperti apa? hehehe . Ingat ke pelajaran IPA bagaimana karakteristik benda yang berwujud zat padat, cair, dan gas. Nah, sekarang bagaimana dengan nilai 8? nilai 8 bisa jadi makna nya ada 8 macam buah benda yang berwujud zat padat/ cair/ gas. 8 drum yang berisi 8 liter air yang be

TUGAS REMEDIAL MATEMATIKA

Ujian Akhir Semester untuk semua mata pelajaran sudah usai. Sekarang guru sedang mengolah keseluruhan nilai yang akan didokumenkan dalam bentuk rapot, kalian hanya tinggal menunggu hasilnya seperti apa, maksimalkah? Beragam perasaan setelah UAS pasti muncul untuk memprediksikan nilai yang akan kalian dapatkan, puas, setengah puas, atau tidak puas sama sekali. Tapi ingat nilai akademis bukanlah segalanya! Khusus di mata pelajaran matematika, pengolahan nilai sudah hampir selesai. Nilai yang diolah diambil dari pengamatan guru dikelas selama proses pembelajaran berlangsung, nilai UTS, dan nilai UAS. Besaran persentase pengolahan nilainya yaitu 60% diambil dari nilai proses, 20% dari nilai UTS, dan 20% dari nilai UAS.  Sejujurnya ada besaran persentase yang sangat signifikan yang bisa mengangkat nilai kalian, yaitu nilai kasih sayang. hehehe term and condition nya berlaku yaa..  Hasil pengolahan nilai sementara cukup menggembirakan. Hanya saja ada yang perlu disesalkan bagi beber

DREAM WALL ( Mudahnya Mewujudkan Cita-cita )

INTRO "Apapun yang kamu bayangkan, inginkan dengan sungguh-sungguh, percaya dengan sepenuh hati, dan bertindaklah dengan antusias, TIDAK MUNGKIN TIDAK TERWUJUD! " Okeh disela-sela waktu memeriksa tugas siswa yang sedang sibuk prakerin -an , tiba-tiba terlintas begitu saja terpikir untuk mendesain kelas menjadi lebih cozy (artikan saja sendiri yaa) hehehe Yang terpikir adalah bagaimana mengevaluasi hasil prakerin siswa. Maksudnya? Ya, sekedar ingin tahu sejauh mana siswa sudah meng- capture dunia kerja. Meng- capture disini maksudnya sudah berapa banyak sosok-sosok di dunia kerja yang direkam oleh otak siswa such as Boss, HRD, KaBag, KaDiv. dsb., dan seberapa kuat keinginan mereka untuk menjadi sosok-sosok yang mereka sudah rekam.,atauuuu sama sekali tidak terpikirkan oleh mereka untuk menjadi sosok-sosok yang disebutkan tadi! hehe Nah, INTRO diatas saya coba realisasikan dengan membuat "DREAM WALL"! Alat untuk menjaga mood siswa untuk konsisten me