Skip to main content

Lha, Kok Ragu Menjadi Guru? (2)


Setelah dirasakan bisa menjawab keraguan "Apakah, saya pantas untuk menjadi seorang guru?" 

Ya Beginilah Peran Guru ..


Tembok keraguan berikutnya yang muncul adalah soal MATERI! *so silly*

Tembok Keraguan 2: Uang!

Lalu muncul pertanyaan di otak ini:

"Apakah profesi ini bisa menjamin kemapanan hidup saya?"
"Berapa banyak gaji yang akan saya terima?"

Hahaha

Pertanyaan-pertanyaan diatas memang benar-benar 'membunuh' gairah hidup bagi saya dan mungkin bagi para sarjana pendidikan lainnya!

Dan, ajaib terbukti! Teman semasa kuliah dulu yang punya track record IPK jauh lebih baik dibanding saya lebih memilih untuk bekerja di dunia industri dibanding memilih untuk bekerja di dunia pendidikan! Hffffff..

Sungguh betapa sayangnya potensi salah satu calon tenaga pendidik terbaik di kampus saya lebih memilih terjun ke dunia industri!

Lantas bisikan ghaib dari mana yang menguatkan tekad saya hingga detik ini masih memilih untuk melanjutkan profesi yang selalu dianggap mulia ini?

Beruntungnya saya yang mempunyai prinsip SKSD (sok kenal sok dekat)! Bergaul dengan banyak teman membuat peta di otak saya semakin luas. Banyak cerita yang terekam di kepala ini, yang menggiring alam bawah sadar saya mengatakan bahwa TIDAK SELAMANYA MANUSIA HARUS MENJADI HAMBA UANG! 

Memang betul adakalanya hati ini resah karena tak ada rupiah di saku.

Tapi istilahnya (versi saya) "Bergelut dengan kepuasan itu melelahkan, karena sifat dasar manusia itu tidak pernah puas!" yang jelas kita harus tau bagaimana cara kita bersyukur mentafakuri nikmat apa saja yang telah diberikan olehNya kepada kita, Sang Penjamin KEMAPANAN Manusia!

Jadi jawaban untuk pertanyaan:

"Apakah profesi ini bisa menjamin kemapanan hidup saya?"
"Berapa banyak gaji yang akan saya terima?"

Jawabannya adalah: Semua itu sudah ada yang mengatur, ya yang mengaturnya adalah Sang Penjamin KEMAPANAN!

Percaya saja padaNya; Kita tidak perlu untuk mengejar materi, biarkan saja materi yang mengejar kita, karena dia malu akan keikhlasan kita untuk mengajar siswa siswi kita dengan sepenuh hati. hehehe

Ya mudah-mudahan tidak ada lagi calon guru yang ragu untuk menjadi guru hanya karena masalah materi.

Sekedar catatan bagi pemangku kepentingan siapa saja di negeri ini, yang peduli akan dunia pendidikan Indonesia, tolong jangan salah gunakan ke ikhlasan kami, karena kebutuhan pokok kamipun sama seperti kalian.

Jadi tidak tepat kalau ada istilah:
Guru mengajarkan siswa bagaimana mereka mendapatkan uang lebih banyak dari pada yang didapatkannya.

Saya ulang:
Mudah-mudahan tidak ada lagi calon guru yang ragu untuk menjadi guru hanya karena masalah materi.
 
Oh iyaa coba deh renungkan kata-kata ini:
Pantaskan diri dulu untuk hidup layak sebelum kita memuntut kepantasan untuk hidup layak.

Semoga..

Espisode ke 3 masih dalam proses.. tetep stay tune ya.. hehehe

Comments

  1. uang bukanlah segalanya pak,,, blum tntu orang yang bnyak uang hidupnya senang,,, yang penting berkah aja

    ReplyDelete

Post a Comment

Selamat datang di blog handrizakk.blogspot.com, Mari berbagi dengan tulisan. Sahabat bisa temukan saya di f: Handri Zakki Pratama | t: @handrizakk

Popular posts from this blog

Perbedaan Angka dan Nilai

Hiyaaa sudah resmi liburan? hehehe Raport sudah dibagi yaa, bagaimana dengan hasilnya?memuaskan? hehehe nilai matematikanya bagaimana? ada yang mau di komplen? ^^ Terlepas dari hasil yang sudah kalian terima, angka-angka yang ada di raport itu adalah gambaran dari proses pembelajaran yang sudah kalian lewati  selama satu semester terakhir ini dude , so ikhlasin aja yaa.. hehehe Ada catatan kecil nih tentang angka-angka yang muncul di raport yang mesti kalian renungkan.  Kalian harus cerdas membedakan angka dan nilai. Bapak garis bawahi lagi yaa.. angka dan nilai ! Sifat angka itu abstrak, hah? maksudnya? kalian tau ini angka berapa >>  8? DELAPAN , iya tepat! tapi kalian tau wujud angka 8 seperti apa? hehehe . Ingat ke pelajaran IPA bagaimana karakteristik benda yang berwujud zat padat, cair, dan gas. Nah, sekarang bagaimana dengan nilai 8? nilai 8 bisa jadi makna nya ada 8 macam buah benda yang berwujud zat padat/ cair/ gas. 8 drum yang berisi 8 liter air yang be

TUGAS REMEDIAL MATEMATIKA

Ujian Akhir Semester untuk semua mata pelajaran sudah usai. Sekarang guru sedang mengolah keseluruhan nilai yang akan didokumenkan dalam bentuk rapot, kalian hanya tinggal menunggu hasilnya seperti apa, maksimalkah? Beragam perasaan setelah UAS pasti muncul untuk memprediksikan nilai yang akan kalian dapatkan, puas, setengah puas, atau tidak puas sama sekali. Tapi ingat nilai akademis bukanlah segalanya! Khusus di mata pelajaran matematika, pengolahan nilai sudah hampir selesai. Nilai yang diolah diambil dari pengamatan guru dikelas selama proses pembelajaran berlangsung, nilai UTS, dan nilai UAS. Besaran persentase pengolahan nilainya yaitu 60% diambil dari nilai proses, 20% dari nilai UTS, dan 20% dari nilai UAS.  Sejujurnya ada besaran persentase yang sangat signifikan yang bisa mengangkat nilai kalian, yaitu nilai kasih sayang. hehehe term and condition nya berlaku yaa..  Hasil pengolahan nilai sementara cukup menggembirakan. Hanya saja ada yang perlu disesalkan bagi beber

DREAM WALL ( Mudahnya Mewujudkan Cita-cita )

INTRO "Apapun yang kamu bayangkan, inginkan dengan sungguh-sungguh, percaya dengan sepenuh hati, dan bertindaklah dengan antusias, TIDAK MUNGKIN TIDAK TERWUJUD! " Okeh disela-sela waktu memeriksa tugas siswa yang sedang sibuk prakerin -an , tiba-tiba terlintas begitu saja terpikir untuk mendesain kelas menjadi lebih cozy (artikan saja sendiri yaa) hehehe Yang terpikir adalah bagaimana mengevaluasi hasil prakerin siswa. Maksudnya? Ya, sekedar ingin tahu sejauh mana siswa sudah meng- capture dunia kerja. Meng- capture disini maksudnya sudah berapa banyak sosok-sosok di dunia kerja yang direkam oleh otak siswa such as Boss, HRD, KaBag, KaDiv. dsb., dan seberapa kuat keinginan mereka untuk menjadi sosok-sosok yang mereka sudah rekam.,atauuuu sama sekali tidak terpikirkan oleh mereka untuk menjadi sosok-sosok yang disebutkan tadi! hehe Nah, INTRO diatas saya coba realisasikan dengan membuat "DREAM WALL"! Alat untuk menjaga mood siswa untuk konsisten me