Friday, 19 September 2025

Contoh Disinformasi

 

Disinformasi: Musuh Diam-Diam di Era Digital

Pernah nggak kalian menemukan berita di internet yang bikin kaget, tapi setelah dicek ternyata bohong belaka? Itulah yang disebut disinformasi.

Kalau sekadar informasi salah karena ketidaktahuan, itu namanya misinformasi. Tapi kalau sengaja dibuat dan disebarkan untuk menipu atau memengaruhi orang lain, itulah disinformasi. Serem, kan? 😬




Apa Itu Disinformasi?

Disinformasi adalah informasi palsu yang disengaja dibuat dan disebarkan untuk menyesatkan, merugikan, atau menguntungkan pihak tertentu.

Biasanya disinformasi dibuat dengan tujuan:

  • Menjatuhkan reputasi orang/instansi.

  • Mengacaukan opini publik.

  • Menciptakan keuntungan politik atau ekonomi.

Contoh gampangnya?

  • Berita palsu soal “produk tertentu berbahaya” padahal tujuannya menjatuhkan pesaing.

  • Konten editan yang membuat seolah-olah seorang tokoh melakukan hal buruk.


Kita sudah tahu kalau disinformasi adalah informasi palsu yang sengaja dibuat untuk menipu atau memengaruhi orang lain. Nah, ternyata disinformasi punya banyak “wajah”. Ada yang bentuknya hoax, ada yang scam, ada juga yang sekadar clickbait. Yuk kita bahas satu-satu!


1. Hoax
📌 Contoh: Pesan WhatsApp yang bilang kalau ujian nasional dihapus total, padahal kenyataannya cuma berubah sistem.

2. Scam
📌 Contoh: Email palsu yang mengaku dari bank dan meminta kalian mengisi data ATM.

3. Fabricated Content
📌 Contoh: Artikel yang mengaku ada “SMK X membagikan laptop gratis untuk semua siswa” padahal tidak pernah terjadi.

4. Manipulated Content
📌 Contoh: Foto seorang tokoh diedit seolah-olah sedang melakukan tindakan kriminal.

5. Impostor Content
📌 Contoh: Akun media sosial yang menggunakan logo perusahaan terkenal untuk menyebarkan pengumuman palsu.

6. False Connection
📌 Contoh: Judul artikel bilang “SMK Y Siswa Berprestasi Raih Juara Dunia” tapi isi artikelnya cuma berita lomba tingkat kabupaten.

7. False Context
📌 Contoh: Foto banjir tahun 2010 diunggah lagi seolah-olah itu banjir tahun ini.

8. Clickbait
📌 Contoh: “Kaget! Siswa SMK Ini Menangis di Tengah Ujian!” → setelah dibuka ternyata cuma cerita siswa yang merasa grogi sebelum ujian.

9. Misleading Content
📌 Contoh: Artikel yang hanya menampilkan sisi negatif sebuah kebijakan, tanpa menampilkan sisi positifnya.

Kenapa Siswa SMK Harus Peduli?

Sebagai generasi yang tumbuh dengan internet, kalian sering jadi target empuk disinformasi. Kalau tidak hati-hati, dampaknya bisa:

  • Merusak reputasi profesional → bayangkan kalian asal share info palsu di grup kerja.

  • Membuat keputusan salah → misalnya percaya pada lowongan kerja palsu.

  • Menjadi korban manipulasi → entah dalam politik, ekonomi, atau dunia kerja.


Ciri-Ciri Disinformasi

Supaya nggak mudah ketipu, perhatikan tanda-tandanya:

  1. Judulnya sensasional dan bikin emosi.

  2. Sumbernya nggak jelas atau tidak kredibel.

  3. Gambar/video sering hasil editan atau dipotong.

  4. Tidak ada data, penelitian, atau referensi kuat.

  5. Disebarkan masif di media sosial tanpa sumber resmi.


Cara Menghadapi Disinformasi

Nah, ini strategi yang bisa kalian pakai:

  1. Jangan langsung percaya, cek dulu sumbernya.

  2. Buka beberapa situs untuk membandingkan informasi.

  3. Gunakan situs cek fakta (misalnya turnbackhoax.id).

  4. Diskusikan dengan orang yang lebih paham kalau ragu.

  5. Jangan asal share! Kalau nggak yakin, lebih baik simpan dulu.


Latihan Kontekstual

Bayangkan kalian sedang PKL di sebuah perusahaan. Tiba-tiba ada pesan berantai yang bilang kalau perusahaan itu akan bangkrut.

Kalau kalian percaya dan menyebarkan info itu, bisa-bisa merusak citra perusahaan dan menimbulkan kepanikan.

Tugas kalian:

  • Cari tahu apakah informasi itu benar.

  • Tentukan langkah membaca lateral untuk memverifikasi.

  • Diskusikan dengan kelompokmu seandainya kalian jadi bagian tim humas perusahaan.


Penutup

Disinformasi itu ibarat racun di dunia digital: sekali tertelan, bisa merusak kepercayaan dan reputasi.

Karena itu, biasakan berpikir kritis, cek fakta, dan jangan gampang share. Dengan begitu, kalian bukan hanya jadi pengguna internet yang cerdas, tapi juga calon tenaga kerja yang bisa dipercaya. 👍


Pertanyaan untuk kalian:
Pernah nggak menemukan informasi yang ternyata bohong tapi sempat bikin kalian percaya? Ceritain di kolom komentar, ya!

No comments:

Post a Comment

Selamat datang di blog handrizakk.blogspot.com, Mari berbagi dengan tulisan. Sahabat bisa temukan saya di f: Handri Zakki Pratama | t: @handrizakk

Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI)

Kekayaan intelektual secara sederhana didefinisikan sebagai kekayaan tidak berwujud yang bersumber dari hasil olah pikir atau kreativitas ma...